Bagi kamu-kamu yang hobi berwisata/melancong ke daerah sekitar Madiun, khususnya Kabupaten Madiun, anda pasti pernah mendengar Gunung Wilis, sebuah gunung yang terletak di sebelah timur kota Madiun. Ya disitu terdapat berbagai macam wisata alam dan yang masih alami, antara lain di daerah Kare, dimana anda akan menemukan sebuah air terjun yang memang letaknya begitu terpencil di sebuah dusun dan akses jalannya yang masih kurang baik. Ya air terjun ini bernama Air Terjun Kedung Malem/Air Terjun Slampir/ Serondo. Dinamakan Kedung Malam karena ketika kita berada di sana seakan-akan berada di tempat yang selalu rindang karena tertutup oleh tebing-tebing yang indah memukau...
Lebih tepatnya Air terjun Kedung Malam terletak di desa Kare, kecamatan Kare, Kab. Madiun. Jauhnya kira-kira 25 km dari pusat Kota Madiun atau 40 menit dengan mengendarai sepeda motor... Letak air terjunnya yang masih sangat alami di antara tebing tinggi di dalam hutan yang rimbun. Wisata air terjun ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan, tidak lepas dari keindahan dan keramahan penduduk sekitar situ yang mayoritas utamanya bekerja sebagai petani kopi dan cengkeh.
Untuk menikmati pemandangan alam yang sangat menakjubkan ini, sesampai di lokasi dusun atau tempat parkir, kita menuruni jalan setapak yang menuntut kita harus berhati-hati dan memerlukan konsentrasi berlebih. Jalan setapak dari pintu masuk atau tempat parkir kendaraan menuju ke air terjun agak rawan. Kondisinya sempit, agak licin, sedikit curam, dan banyak yang tidak berpengaman sehingga bersentuhan langsung dengan tebing perbukitan. Bagi para pecinta alam yang suka adventure, tempat ini merupakan ajang yang bagus untuk berlatih hiking dan penjelajahan. Setelah sampai di bawah kita akan bertemu dengan sebuah sungai. Kita masih diharuskan menyusuri sungai yang tidak dalam. Kita akan melewati batu-batu sungai yang masih alami dan menyusuri kayu-kayu yang dijadikan pijakan kaki. Sepanjang perjalanan menuju air terjun, anda akan disuguhi panorama indah yang tak boleh dilewatkan dari pohon-pohonan hijau yang ada di kiri dan kanan jalan. Pepohonan rindang yang ada di kiri-kanan bibir sungai dan tebing-tebingnya, membuat suasana di lokasi air terjun ini cukup sejuk dan teduh.
Sungguh penyusuran yang menakjubkan....
Akhirnya di balik sebuah batu besar, sampai juga kita ke air terjunnya. Suara gemericik air mampu membangkitkan energi kita yang terkuras selama perjalanan kurang lebih 1 km ini. Air terjun Kedung Malam terdiri dari dua buah air terjun yang saling berhadapan... Air yang turun cukup jernih dan segar. Air terjun yang menyimpan sejuta pesona nan eksotis.
Namun, dibalik keindahannya, Pemkab Madiun seakan-akan belum peduli dengan keberadaan air terjun ini. Air Terjun Slampir Madiun ini masih belum dikelola dengan baik oleh pihak Pemkab Madiun. Belum ada fasilitas yang dibangun oleh Pemkab. Semua murni dibangun secara swadaya oleh warga. Jadi tak heran bila untuk menuju kesana kita tidak ditarik restribusi melainkan hanya membayar parkir. Selain itu amat sangat memprihatinkan melihat belum adanya jalan yang memadai untuk mencapai lokasi air terjun, disamping jalannya rusak, bila hujan licin sekali dan sangat membahayakan bila anda kurang hati-hati. Selain itu, lokasi ini sering digunakan untuk tempat memadu kasih bagi para muda-mudi yang akan tetapi tempatnya banyak di semak-semak.
Rute perjalanan
Mengingat lokasinya yang masih sulit dicapai dan keadaannya yang masih sangat perawan, kemungkinan besar belum ada angkutan umum (mobil) yang bisa melayani rute perjalanan sampai ke air terjun. Dari pusat kota Madiun, sebaiknya anda mengendarai sepeda motor, ambil jalan ke arah Dungus - Wungu - kemudian menuju Kare - Slampir.
Jika anda menempuh perjalanan dari kota Ponorogo, begitu melewati perempatan lalu lintas Te'an (pintu masuk menuju pusat kota Madiun), anda bisa mengambil jalur langsung ke Manisrejo - kemudian Dungus - Wungu - Kare - Slampir.
Tips di perjalanan
Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman untuk kegiatan outbound. Saat melakukan perjalanan ke Air Terjun Slampir Madiun ini, saya hanya menggunakan sandal dan karenanya terpaksa harus menempuh perjalanan dengan bertelanjang kaki karena takut terpeleset ketika melewati jalan setapak yang sempit dan menyusuri sungai berbatu-batu yang cukup menguras tenaga. Hati-hati juga banyak pacet.
Di sekitar tempat ini juga belum ada penginapan maupun rumah makan yang layak disinggahi oleh para wisatawan yang datang berkunjung. Sebaiknya, siapkan perbekalan sendiri (terutama air minum) dari rumah sebelum mulai berpetualang ke Air Terjun Slampir Madiun. Warung makan yang ada disekitar air terjun tidak buka setiap hari, kecuali warung kecil di pintu utama sebelum masuk ke jalan setapak menuju lokasi air terjun yang juga menyediakan tempat parkiran bagi kendaraan pengunjung.
4 comments:
gue pernah kesitu... gak nyangka ada air terjun sebagus itu di balik kondisine yg g terurus... pemkot pemkab dsb yg punya wewenang, jgn biarkan byk potensi alam yg gak diperhatikan!!!
press bgt tmpt'a tpi tolng dong diprhatikan....
br denger n liat di blog ini....so beautiful...like me :P
thx ya bro dah post-in ni tempat
ini mah tempat yg nylempit sana...
Post a Comment