Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

Thursday, December 15, 2011

Pengembangan Agens Hayati


Rendahnya produktivitas tanaman terutama perkebunan rakyat antara lain disebabkan oleh petani yang belum memperhatikan budidaya tanaman, agroekosistem dan penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada areal kebunnya, sehingga kerugian hasil akibat serangan OPT terutama hama dan penyakit tanaman cukup besar. 

Penggunaan pestisida sintetis yang kurang bijaksana dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) masih banyak digunakan oleh petani perkebunan, hal ini mengakibatkan timbulnya beberapa masalah yang kurang menguntungkan, diantaranya timbul resistensi OPT terhadap Pestisida sintetis, residu pestisida, mengakibatkan pencemaran lingkungan dan lain-lain. Oleh karena itu sangatlah bijaksana apabila dalam pengendalian OPT dilakukan dengan menggunakan Musuh alami / Agens hayati. 
Beberapa jenis Agens hayati yang diketahui efektif untuk mengendalikan OPT perkebunan dan mudah pengembangannya adalah :
  1. Jamur Beauveria bassiana untuk mengendalikan penggerek buah kopi (Hypotenemus hampei) pada tanaman Kopi, Helopeltis sp pada tanaman Teh dan Kakao, Empoasca sp pada tanaman teh.
  2. Jamur Spicaria sp untuk mengendalikan Helopeltis sp pada tanaman Teh dan Kakao serta ulat.
  3. Jamur Trichoderma sp. untuk mengendalikan Fusarium oxysporum (penyebab penyakit busuk batang pada tanaman Vanili), Phytophtora sp (penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman Lada) dan Rigidoporus lignosus (penyebab penyakit  Jamur akar putih pada tanaman Karet).
  4. Jamur Metarrhizium anisopliae untuk mengendalikan Oryctes rhinoceros  pada tanaman Kelapa dan lain-lain.
  5. Jamur Arthrobotrys sp untuk mengendalikan Nematoda. 
  6. Jamur Verticillium sp untuk mengendalikan penyakit bercak daun (Hemiliea vastratrix) pada tanaman kopi dan cacar daun teh (Exobasidium vexans
Pembuatan starter/ragi Agens hayati   :
  • Timbang beras jagung dan dicuci bersih, selanjutnya  dikukus dengan menggunakan dandang selama 30 menit ( ½ matang ).
  • Hamparkan jagung yang telah dikukus diatas nampan/baki sampai dingin. Untuk mempercepat pendinginan digunakan kipas angin.
  • Masukan masing-masing 100 gram ke dalam kantong plastik.      
  • Hasil kemasan dimasukan lagi pada kantong plastik kapasitas 5 kg. 
  • Selanjutnya disterilkan pada autoclave pada temperatur 121°C, tekanan 15 psi dan dikonstankan selama 60 menit.
  • Setelah steril angkat dan didinginkan.
  • Pada media beras jagung yang steril tersebut dilakukan inokulasi isolat murni agens hayati dengan menggunakan jarum ose. Pelaksanaan dilakukan di dalam box isolasi secara aseptis.
  • Selanjutnya plastik dihekter dan dikocok agar spora jamur dapat tersebar merata pada media jagung.
  • Selanjutnya diinkubasikan pada suhu kamar selama  ± 2  minggu.
  • Starter siap disalurkan digunakan untuk perbanyakan di tingkat petani

** dinukil dari JUKLAK/JUKNIS PENGEMBANGAN AGENS HAYATI TAHUN 2007 Kegiatan Pengembangan PHT Tanaman Perkebunan

0 comments:

Post a Comment