Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

Thursday, January 5, 2012

Perpustakaan, Riwayatmu Kini...


Sudah lazim dalam kehidupan kita, membaca adalah salah satu kegiatan yang paling sering kita lakukan. Karena dengan karunia-Nya kita diberikan sepasang mata yang dapat membuat kita mengeja susunan kata dan beragam wacana yang semuanya menuliskan tentang bait-bait kehidupan.. Dari ilmu, puisi, motivasi, cinta, dan lembaran-lembaran lain yang dapat ditorehkan dalam sebuah karya. Masing-masing karya tersebut dalam era sekarang masing-masing pula cara penyajiannya. Dan dari kecil kita telah dikenalkan dengan buku. Ada pepatah yang mengatakan bahwa Buku adalah Jendela Dunia. Tempelan slogan  itu pula yang bisa aku lihat dulu kala di bangku sekolah dasar terpampang jelas di sebuah tempat yang menamakan dirinya sebagai sebuah PERPUSTAKAAN.

Ya, pepatah itu yang sering dibaca siswa ketika memasuki perpustakaan sekolah. Dengan semangat ingin tahu atau entah dengan motif apapun mereka akan pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi dan bahan bacaan yang dikehendaki. Namun sekarang seiring dengan perkembangan teknologi, kehidupan yang global semakin memudahkan transfer informasi dari sumber manapun dan kapanpun. Sumber dari media online seakan lebih populer karena mampu memberikan hasil secara langsung mengenai segala bentuk informasi yang dibutuhkan pengaksesnya. Internet tidak hanya menjelma sebagai jendela, tetapi sudah menjadi gerbang bagi manusia untuk membaca dunia. Dikenallah dunia maya atau cyber space melalui berbagai jejaring sosial. Tanpa disadari, minat baca konvensional masyarakat semakin berkurang dan eksistensi buku di perpustakaan mengalami penurunan bagi para pembacanya.

Akupun sama, sekarang dengan bermodalkan sekali klik kata kunci di internet (melalui Google) maka selesailah urusan. Tanpa harus bertindak berbelit-belit harus datang ke perpustakaan, nyari-nyari, ngantri, dan segala macemnya. Jujur memang aku akui. Namun sebenarnya dulu perpustakaan memang salah satu tempat yang mungkin sesuai untuk belajar, dimulai dari SD minimal seminggu pasti adalah kunjungan ke perpustakaan. SMP pun demikian. Perpustakaan sempat menonton TV pun jadi. SMA kalau saya ingat dulu biasa untuk mencari referensi tentang lukisan sekaligus tempat yang nyaman untuk pelajaran menggambar... Lalu beranjak kuliah ini awalnya masih hobi kesana untuk mencari ketenangan maupun tidur.. hehe...

Tapi disini bukan akunya yang patut disoroti, melainkan nasib tempat yang istilah kerennya "Perpus" ini... Melihat faktanya di tempat saya bernaung di UNS tak terlalu diminati pula karena banyak yang malas karena dinilai tak lengkap. Apalagi dengan perpustakaan FP UNS yang cenderung susah dalam prosedurnya. Itu penilaian sebagian kawan juga... Seakan memang perkembangan teknologi telah diiringi oleh perkembangan kemalasan minat untuk sekedar mampir ke perpus...


Ada satu hal berbeda yang aku dapat disini selama berkampus di UPM, dengan lingkungan kampus yang memang sengaja dibuat terisolir dari keramaian ini ternyata mau ngga mau memaksa aku menyambangi perpus. Perpustakaan Sultan Abdul Samad namanya. Nyaman juga berada di perpus, hampir bisa dikatakan rutin beraktivitas ke perpus...

Mungkin riwayat perpustakaan juga akan selaras dengan tingkat fasilitas dan lingkungan sekitar.. Selain sebenarnya faktor kebutuhan lah yang biasa menjadi alasan. Namun rasanya faktor kebiasaan yang memang harus dimiliki oleh setiap individu. Itu yang akan menghidupkan kembali denyut nadi perpustakaan, supaya sepi yang ada di perpustakaan bukanlah sepi yang mirip dengan suasana kuburan...

4 comments:

Ardiantika said...

Uya was There :P
bang, updetanmu sekali update buanyak ya?? hahahaha

yhpamungkas said...

hhaa biasa disimpen di draft euy, jadi ngga sekali nulis langsung posting... nah pas dah siap dan ada mood, ru posting dah... hehehe

Anonymous said...

iya perpus kini sepi..... kebanyakan yang berkunjung mereka2 yang lagi butuh rujukan buat skripsi....

yhpamungkas said...

Perlu inovasi-inovasi yang menarik minat pengunjung ya...
contohnya banyak yg udah2 di negara lain tuh.. tamanisasi indoor/outdoor yang keren plus teknologi yang mudahin birokrasi minjem bukunya... hhe

Post a Comment