Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

Monday, March 19, 2012

PENGELOLAAN TANAH: Bentuk-Bentuk Erosi


Tanah merupakan benda yang sangat kita kenal karena dapat kita jumpai dimanapun kita berada. Kita melihatnya, menginjaknya, bahkan mungkin menggunakannya. Kita sangat bergantung dengan tanah karena tanah adalah tempat kita hidup dan berpijak. Dan sebaliknya, tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari cara kita menggunakannya. Tetapi tanah sangat mudah mengalami kerusakan. Contoh dari kerusakan adalah erosi. Ini merupakan faktor alam yang diperparah dengan aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk, penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan, kegiatan konstruksi/ pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan. Begitu juga dengan lahan pertanian bila terjadi kesalahan dalam penggolahan lahan sehingga membuat produktifitas menurun.

Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan) dan menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi).

Bentuk –bentuk erosi di Jatikuwung adalah Erosi Alur, Erosi Parit dan Longsor.
Foto-foto pengamatan Erosi :
 Gambar 1.1 Erosi Alur 

Gambar 1.2 Erosi Parit

Gambar 1.3 Longsor

Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah dari suatu tempat yang diangkut oleh air atau angin ke tempat lain Dua penyebab utama terjadinya erosi adalah erosi karena sebab alamiah dan erosi karena aktivitas manusia. Erosi alamiah dapat terjadi karena proses pembentukan tanah dan proses erosi yang terjadi untuk mempertahankan keseimbangan tanah secara alami. Erosi karena faktor alamiah umumnya masih memberikan media yang memadai untuk berlangsungnya pertumbuhan kebanyakan tanaman. Sedang erosi karena kegiatan manusia kebanyakan disebabkan oleh terkelupasnya lapisan tanah bagian atas akibat cara bercocok tanam yang tidak mengindahkan kaidah- kaidah konservasi tanah atau kegiatan pembangunan yang bersifat merusak keadaan fisik tanah, antara lain, pembuatan jalan di daerah dengan kemiringan lereng besar.

Erosi alur (rill erosion) adalah pengelupasan yang diikuti dengan pengangkutan partikel-partikel tanah oleh aliran air larian yang terkonsentrasi di dalam saluran-saluran air. Hal ini terjadi ketika air larian masuk ke dalam cekungan permukaan tanah, kecepatan air larian meningkat, dan akhirnya terjadilah transpor sedimen. Tipe erosi alur umumnya dijumpai pada lahan-lahan garapan dan dibedakan dari erosi parit (gully erosion) dalam hal erosi alur dapat diatasi dengan cara pengerjaan/pencangkulan tanah. Hal ini tidak dapat dilakukan terhadap erosi parit. Telah disebutkan di muka bahwa penyebab utama terjadinya erosi adalah air larian, aliran air bawah permukaan, dan kelembaban tanah.

Erosi parit (gully erosion) membentuk jajaran parit yang lebih dalam dan lebar dan merupakan tingkat lanjutan dari erosi alur. Erosi parit dapat diklasifikasikan sebagai parit bersambungan dan parit terputus- putus. Erosi parit terputus dapat dijumpai di daerah yang bergunung. Erosi tipe ini biasanya diawali oleh adanya gerusan yang melebar di bagian atas hamparan tanah miring yang berlangsung dalam waktu relatif singkat akibat adanya air larian yang besar. Kedalaman erosi parit ini menjadi berkurang pada daerah yang kurang terjal. Erosi parit bersambungan berawal dari terbentuknya gerusan-gerusan permukaan tanah oleh air larian ke arah tempat yang lebih tinggi dan cenderung berbentuk jari-jari tangan.

Erosi parit dibedakan menjadi dua berdasarkan bentuk penampang melintangnya, yaitu parit bentuk V dan parit bentuk U. Dalam pengamatan kelompok kami, erosi jenis U yang paling sering kami temui dan biasanya terjadi pada tanah yang relative curam (tidak dangkal) Sedang erosi parit bentuk U umum terjadi pada tanah dengan erodibilitas rendah terletak di atas lapisan tanah dengan erodibilitas yang lebih tinggi. Aliran air bawah permukaan akan mengikis lapisan tanah bagian bawah sampai pada saatnya seluruh bangunan tanah tersebut runtuh dan terbentuk parit berbentuk U.

Longsor adalah bentuk lain dari erosi. Bila dalam proses erosi tanah terangkut secara bertahap, maka pada kejadian longsor tanah  terangkut sekaligus dalam jumlah yang besar.  Longsor terjadi akibat meluncurnya suatu volume tanah di atas lapisan agak jenuh air dan ini bisanya terjadi pada lereng yang cukup curam. Erosi menggerus lapisan atas tanah berakibat buruk bagi tanah dan tanaman. Menurut laporan Cuff (1978) erosi yang mengikis 1 cm lapisan olah tanah dalam luasan 1 ha  akan membawa setara 350 kg nitrogen (N), 90 kg fosfat (P), 1.000 kg kalium (K), 650 kg magnesium (Mg), dan 1.050 kg kalsium (Ca).Banyaknya unsur hara yang hilang dari tanah yang tererosi tergantung kepada banyaknya hara yang terbawa serta besarnya erosi. Secara umum kehilangan unsur hara dapat dihitung dengan cara mengalikan kandungan unsur hara dalam tanah dengan jumlah tanah yang hilang. Kehilangan unsur hara kemudian diikuti oleh penurunan produktivitas tanaman.


0 comments:

Post a Comment