Pengelolaan
Agroekosistem untuk Mengurangi Resiko Serangan Hama
Kembali sedikit ke pengertian PHT secara konsep yaitu
suatu cara pendekatan atau cara berfikir tentang pengendalian hama dan
penyakit tumbuhan yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi
ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan yang
berkelanjutan.
Sasaran PHT adalah : 1) produktivitas pertanian yang
mantap dan tinggi, 2) penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat, 3)
populasi hama dan patogen tumbuhan dan kerusakan tanaman karena serangannya
tetap berada pada aras yang secara ekonomis tidak merugikan, dan 4) pengurangan
risiko pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida. Dalam PHT, penggunaan
pestisida masih diperbolehkan, tetapi aplikasinya menjadi alternatif terakhir
bila cara-cara pengendalian lainnya tidak mampu mengatasi wabah hama atau
penyakit. Pestisida yang dipilihpun
harus yang efektif dan telah diizinkan.
Tanah yang sehat dan hidup, yang mengandung berbagai
macam unsur hara yang dibutuhkan tanaman, merupakan teknik yang paling penting
dalam PHT. Jika tanaman diberi makan dan dijaga oleh tanah yang sehat, tanaman
itu akan menjadi lebih sehat dan tumbuh dengan kuat serta mengurangi
kemungkinan untuk diserang hama dan penyakit. Jika terserang hama, kerusakan
akan dapat diperlambat dan proses penyembuhan akan lebih cepat, jika tanah
(lingkungan) yang mengelilingi lahan agrikultur itu sehat dan beranekaragam, kemungkinan
timbulnya permasalahan hama yang lebih besar akan dapat dikurangi.
Pemilihan varietas tahan dan hemat energi, teknologi pengendalian hama secara hayati, perbaikan teknik budidaya. Perbaikan teknik budi daya merupakan alternatif
dalam melindungi tanaman, menekan perkembangan hama, dan memudahkan berkembangnya
musuh alami, serta pengendalian berdasarkan manipulasi musuh alami.
PHT harus mengembangkan diversitas agroekosistem yang
menguntungkan dari pengaruh integrasi antartanaman sehingga terjadi interaksi
dan sinergisme, serta optimalisasi fungsi dan proses ekosistem, seperti
pengaturan biotik yang merusak tanaman, daur ulang nutrisi, produksi dan
akumulasi biomassa. Hasil akhir dari pola agroekologi adalah meningkatnya
ekonomi dan keberlanjutan agroekologi dari suatu agroekosistem.
Pendekatan pertanian berkelanjutan untuk pengelolaan
hama, yang meliputi kombinasi pengendalian hayati, kultur teknis, dan pemakaian
bahan kimia secara bijaksana, merupakan alat dalam merintis pertanian ekonomis,
pelestarian lingkungan, dan menekan risiko kesehatan. PHT, GAP, dan pertanian berkelanjutan
mengarah kepada keselarasan lingkungan, secara ekonomi memungkinkan
dipraktekkan, serta memperhatikan keadilan masyarakat (socially equitable).
0 comments:
Post a Comment