Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

Friday, October 5, 2012

PENGELOLAAN HAMA TERPADU : Pengelolaan Agroekosistem

Pengelolaan Agroekosistem untuk Mengurangi Resiko Serangan Hama

Kembali sedikit ke pengertian PHT secara konsep yaitu suatu cara pendekatan atau cara berfikir tentang pengen­dalian hama dan penyakit tumbuhan yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.

Sasaran PHT adalah : 1) produktivitas pertanian yang mantap dan tinggi, 2) penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat, 3) populasi hama dan patogen tumbuhan dan kerusakan tanaman karena serangannya tetap berada pa­da aras yang secara ekonomis tidak merugikan, dan 4) pengurangan risiko pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida. Dalam PHT, penggunaan pestisida masih diperbolehkan, tetapi aplikasinya menjadi alternatif terakhir bila cara-cara pengendalian lainnya tidak mampu mengatasi wabah hama atau penyakit.  Pestisida yang dipilihpun harus yang efektif dan telah diizinkan.

Tanah yang sehat dan hidup, yang mengandung berbagai macam unsur hara yang dibutuhkan tanaman, merupakan teknik yang paling penting dalam PHT. Jika tanaman diberi makan dan dijaga oleh tanah yang sehat, tanaman itu akan menjadi lebih sehat dan tumbuh dengan kuat serta mengurangi kemungkinan untuk diserang hama dan penyakit. Jika terserang hama, kerusakan akan dapat diperlambat dan proses penyembuhan akan lebih cepat, jika tanah (lingkungan) yang mengelilingi lahan agrikultur itu sehat dan beranekaragam, kemungkinan timbulnya permasalahan hama yang lebih besar akan dapat dikurangi.

Pemilihan varietas tahan dan hemat energi, teknologi pengendalian hama secara hayati, perbaikan teknik budidaya. Perbaikan teknik budi daya merupakan alternatif dalam melindungi tanaman, menekan perkembangan hama, dan memudahkan berkembangnya musuh alami, serta pengendalian berdasarkan manipulasi musuh alami.

PHT harus mengembangkan diversitas agroekosistem yang menguntungkan dari pengaruh integrasi antartanaman sehingga terjadi interaksi dan sinergisme, serta optimalisasi fungsi dan proses ekosistem, seperti pengaturan biotik yang merusak tanaman, daur ulang nutrisi, produksi dan akumulasi biomassa. Hasil akhir dari pola agroekologi adalah meningkatnya ekonomi dan keberlanjutan agroekologi dari suatu agroekosistem.

Pendekatan pertanian berkelanjutan untuk pengelolaan hama, yang meliputi kombinasi pengendalian hayati, kultur teknis, dan pemakaian bahan kimia secara bijaksana, merupakan alat dalam merintis pertanian ekonomis, pelestarian lingkungan, dan menekan risiko kesehatan. PHT, GAP, dan pertanian berkelanjutan mengarah kepada keselarasan lingkungan, secara ekonomi memungkinkan dipraktekkan, serta memperhatikan keadilan masyarakat (socially equitable).

0 comments:

Post a Comment