Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

Sunday, April 3, 2011

BIOKIMIA: Metabolisme Lipida


Suatu lipida didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter, dan juga seperti kloroform, eter, benzen, dan sebagainya. Berbagai kelas lipida dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Pada umumnya lipida terdiri dari trigliserida campuran yang merupakan hasil esterifikasi gliserol dan asam lemak. Lipida berfungsi sebagai penyimpan energi dan transport, komponen struktur membran sel, kulit pelindung dan komponen dinding sel, serta pelarut beberapa vitamin dan hormon.

Berdasarkan sifat fisik dan kimianya, lipida terbagi ke dalam lipida sederhana (simple lipid), lipida majemuk (compound lipid), dan lipida turunan (derived lipid). Sedangkan jenis-jenis utama lipida meliputi asam lemak, alkohol lemak, lemak netral, fosfogliserida, spingolipida, terpena, steroida, lipida terkonyugasikan, prostaglandin, dan hidrokarbon.

Metabolisme lipida

Respons metabolik yang melibatkan perubahan metabolisme lipida selama infeksi lebih kompleks dan masih kurang mendapat penjelasan disbanding yang melibatlkan respons protein atau karbohidrat. Perubahan metabolisme lipida dapat terlihat dalam hati, plasma, dan jaringan periferi.

Dalam sel-sel hati ada peningkatan absolut lipogenik dengan kreasi dari molekul asam lemak, baru langsung dari asetat melalui lintasan lipogenik konvensional. Bila sudah terbentuk, asam lemak tersebut dapat dibentuk menjadi trigliserida atau diangkut sebagai asamlemak bebas ke mitokondria sel hati, asam lemak bebas (FFA) yang diambil oleh hati dari albumin plasma (berfungsi sebagai pengangkut) juga dipindahkan ke dalam mitokondria dan keduanya mungkin digunakan untuk produksi energi. Penyerahan FFA ke dalam mitokondria dapat dicapai melalui enzim yang membutuhkan karnitin. Asam-asam lemak bebas rantai pendek tidak ada kesukaran dalam pengambilannya oleh mitokondria, tetapi selama infeksi, problem dapat terjadi pada transport asam-asam lemak bebas rantai panjang.

Pengumpulan asam-asam lemak menjadi trigliserida mulai berakumulasi dalam hepatosit selama infeksi. Jumlah yang cukup dapat dibuat sampai merupakan suatu butiran lemak kecil dalam sel hati yag selanjutnya menjadi degenerasi lemak yang dapat terlihat mikroskopis. Dalam waktu yang sama produksi lipoprotein oleh sel hati meningkat.aktivitas akhir ini tidak selalu cukup untuk mencegah pembentukan atau akumulasi butir-butir lemak kecil tadi di dalam sel.

Lipida yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipida netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

0 comments:

Post a Comment