Tampange wong ndeso medun soko pesawat...
Kota cantik Palangkaraya pada hari Kamis tanggal
7 Juli 2011 pukul 13.00 waktu setempat menjadi saksi jatuhnya pesawat Lion Air
yang membawa serta rombongan mahasiswa magang dari Kota Budaya Surakarta, yaitu
enam mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dengan komposisi
empat anak merupakan anggota aktif paguyuban “utek pedot” (baca sedemikian
rupa, red).
Ya, gw masuk dalam kategori ini. Kami adalah
magangers yang berangkat dengan satu tujuan untuk mengenyam dunia kerja di PT
Astra Agro Lestari Tbk Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Memang inilah salah
satu keunikan pertama dari cerita ini, tidak kami ketahui sebelumnya jarak yang
memisahkan Palangkaraya dan Pangkalan Bun itu sama halnya dengan enam kali
lipat dengan waktu tempuh udara yang sudah dilalui selama 2 jam sebelumnya.
Padahal, jelas ada pesawat tempuh jarak yang lebih dekat dengan lokasi magang
dan lebih murah.
Tapi itu menjadi satu pengalaman yang mengenang
juga dimana seusai menelan minuman mahal di Bandar Udara Juanda Surabaya (L.A
Cafe tepatnya), ternyata kita harus menempuh jalanan panjang nun sepi yang
melewati daerah rawan Sampit pula. Perjalanan darat ditemani oleh Sopir travel
yang hebatnya pernah bersekolah 7 tahun di Madiun (bangganya saya, hehe) yang
luar biasa baik hati. Sampai-sampai rela menurunkan kami berkali-kali karena
personel yang kebelet boker. Haha...
Kisah ini juga diwarnai dengan piknik dadakan
kami di pusat kota Palangkaraya (ambil duit di ATM), Bukit Batu daerah
perbatasan Sampit (personel boker), Rumah Makan Idola yang sarat manusia
kelaperan (jelas karena kami makan), melintasi Pinggiran Pelabuhan di Sampit
(hanya lewat), dan agen travel (karena kami oper travel), kemudian berlanjut
mampir di Rumah Makan Semarang yang pernah disinggahi oleh personel band Naff,
Wali, dan Kangen Band (lihat dari foto yang terpampang di dinding, hoho...).
Dan tak kalah bahagia mereka kedatangan kami personel band Lyla (karena gw pake topi serasa mirip Naga Lyla, hahaha). Sayangnya kami tidak
didokumentasikan, jadi tidak ikut dipajang. Namun, gw rasa kami memang kurang
sreg seumpama disandingkan dengan band-band tersebut (hehe).
Tibalah kami bakal melaju makin mendekati lokasi magang di
Pangkalan Bun. Sekitar pukul 22.00 waktu setempat, tiga orang dari kami
terpaksa harus turun dan dijemput di Simpang Amin Jaya yang artinya lokasi
kebun sudah dekat dan segera harus bersiap diri menjalani hari-hari di PT.
Gunung Sejahtera Puti Pesona (GSPP) yang merupakan bagian dari Perusahaan PT
Astra Agro Lestari Tbk. Tapi gw tidak akan mengulas bagian ini karena gw tidak termasuk di dalamnya, biar mereka yang membagi ceritanya. Terserah.
Titik.
Lanjut ke bagian gw,
episode pertama ini hampir tiba di ujung dimana setting sudah diatur pada waktu
sekitar pukul 23.00 dan bertempat di Simpang Astra Pangkalan Lada dengan
kondisi angin yang sepoi-sepoi diiringi keheningan malam. Turunlah tiga
cecunguk lain korban perampokan yang mesti dioper kepada pihak yang berwajib
yaitu mobil dan tangan utusan instansi terkait. Haha tidak, kami magangers
tersisa sudah sampai dengan selamat sentosa di tangan yang benar yaitu PT Astra
Agro Lestari Tbk tercinta, khususnya PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (GSIP).
Gw (baca: Naga Lyla), Bang Haji Wahyu Pambudi,
dan Om Gunawan yang masuk dalam satu kompi lantas memasuki areal yang dinamakan
Area Borneo 1 (B1), kawasan kota di dalam hutan, melintasi Research Center,
lalu segera dialihkan ke Mess Management Trainee yang membuat kami terkesan
dengan pesona sebuah bangunan di tengah hamparan sawit. Disinilah kami akan
ditempatkan untuk menginap selama seminggu. Waw, fasilitas komplit dari mulai
televisi, kulkas, kipas angin serasa AC, dapur, kamar tidur tentunya, almari
gedhe, kasur, mantap lah gan untuk seukuran disini. Kurang ceweknya aja mungkin
yang belum disediakan (haha mengutip apa yang dikata ma Bang Haji). Ok, lelah
kami telah terbayarkan dengan suguhan tempat beristirahat yang pantas dan lebih
dari cukup. Hehe.. Pada akhirnya kami siap untuk menempuh kehidupan keras di
dunia kebun, utamanya kebun yang konon disebut-sebut sebagai yang terbaik
se-Astra Agro Lestari (AAL) yakni di GSIP ini. Berbanggalah gw, dan kaki
pertama yang telah tertapak disini semoga membawa manfaat dan keberkahan
nantinya.. Siap gan!!
Ngeksis depan Research Center AAL
Artikel Terkait : GAK NEKO-NEKO INSIDE
2 comments:
klu bleh tahu engkau magang di pabrik ke atau di bes camp?
seminggu orientasi di base camp ma pabrik, selebihnya di afdeling... pernah ke GSIP juga??
Post a Comment