Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts Coolbthemes

Thursday, September 1, 2011

Menapakkan Kaki Pertama di Dunia Kebun AAL


Tampange wong ndeso medun soko pesawat...

Kota cantik Palangkaraya pada hari Kamis tanggal 7 Juli 2011 pukul 13.00 waktu setempat menjadi saksi jatuhnya pesawat Lion Air yang membawa serta rombongan mahasiswa magang dari Kota Budaya Surakarta, yaitu enam mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dengan komposisi empat anak merupakan anggota aktif paguyuban “utek pedot” (baca sedemikian rupa, red). 

Ya, gw masuk dalam kategori ini. Kami adalah magangers yang berangkat dengan satu tujuan untuk mengenyam dunia kerja di PT Astra Agro Lestari Tbk Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Memang inilah salah satu keunikan pertama dari cerita ini, tidak kami ketahui sebelumnya jarak yang memisahkan Palangkaraya dan Pangkalan Bun itu sama halnya dengan enam kali lipat dengan waktu tempuh udara yang sudah dilalui selama 2 jam sebelumnya. Padahal, jelas ada pesawat tempuh jarak yang lebih dekat dengan lokasi magang dan lebih murah.

Tapi itu menjadi satu pengalaman yang mengenang juga dimana seusai menelan minuman mahal di Bandar Udara Juanda Surabaya (L.A Cafe tepatnya), ternyata kita harus menempuh jalanan panjang nun sepi yang melewati daerah rawan Sampit pula. Perjalanan darat ditemani oleh Sopir travel yang hebatnya pernah bersekolah 7 tahun di Madiun (bangganya saya, hehe) yang luar biasa baik hati. Sampai-sampai rela menurunkan kami berkali-kali karena personel yang kebelet boker. Haha...

Kisah ini juga diwarnai dengan piknik dadakan kami di pusat kota Palangkaraya (ambil duit di ATM), Bukit Batu daerah perbatasan Sampit (personel boker), Rumah Makan Idola yang sarat manusia kelaperan (jelas karena kami makan), melintasi Pinggiran Pelabuhan di Sampit (hanya lewat), dan agen travel (karena kami oper travel), kemudian berlanjut mampir di Rumah Makan Semarang yang pernah disinggahi oleh personel band Naff, Wali, dan Kangen Band (lihat dari foto yang terpampang di dinding, hoho...). Dan tak kalah bahagia mereka kedatangan kami personel band Lyla (karena gw pake topi serasa mirip Naga Lyla, hahaha). Sayangnya kami tidak didokumentasikan, jadi tidak ikut dipajang. Namun, gw rasa kami memang kurang sreg seumpama disandingkan dengan band-band tersebut (hehe). 

Tibalah kami bakal melaju makin mendekati lokasi magang di Pangkalan Bun. Sekitar pukul 22.00 waktu setempat, tiga orang dari kami terpaksa harus turun dan dijemput di Simpang Amin Jaya yang artinya lokasi kebun sudah dekat dan segera harus bersiap diri menjalani hari-hari di PT. Gunung Sejahtera Puti Pesona (GSPP) yang merupakan bagian dari Perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk. Tapi gw tidak akan mengulas bagian ini karena gw tidak termasuk di dalamnya, biar mereka yang membagi ceritanya. Terserah. Titik. 

Lanjut ke bagian gw, episode pertama ini hampir tiba di ujung dimana setting sudah diatur pada waktu sekitar pukul 23.00 dan bertempat di Simpang Astra Pangkalan Lada dengan kondisi angin yang sepoi-sepoi diiringi keheningan malam. Turunlah tiga cecunguk lain korban perampokan yang mesti dioper kepada pihak yang berwajib yaitu mobil dan tangan utusan instansi terkait. Haha tidak, kami magangers tersisa sudah sampai dengan selamat sentosa di tangan yang benar yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk tercinta, khususnya PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (GSIP).
 
Gw (baca: Naga Lyla), Bang Haji Wahyu Pambudi, dan Om Gunawan yang masuk dalam satu kompi lantas memasuki areal yang dinamakan Area Borneo 1 (B1), kawasan kota di dalam hutan, melintasi Research Center, lalu segera dialihkan ke Mess Management Trainee yang membuat kami terkesan dengan pesona sebuah bangunan di tengah hamparan sawit. Disinilah kami akan ditempatkan untuk menginap selama seminggu. Waw, fasilitas komplit dari mulai televisi, kulkas, kipas angin serasa AC, dapur, kamar tidur tentunya, almari gedhe, kasur, mantap lah gan untuk seukuran disini. Kurang ceweknya aja mungkin yang belum disediakan (haha mengutip apa yang dikata ma Bang Haji). Ok, lelah kami telah terbayarkan dengan suguhan tempat beristirahat yang pantas dan lebih dari cukup. Hehe.. Pada akhirnya kami siap untuk menempuh kehidupan keras di dunia kebun, utamanya kebun yang konon disebut-sebut sebagai yang terbaik se-Astra Agro Lestari (AAL) yakni di GSIP ini. Berbanggalah gw, dan kaki pertama yang telah tertapak disini semoga membawa manfaat dan keberkahan nantinya.. Siap gan!!

 Ngeksis depan Research Center AAL


2 comments:

Anonymous said...

klu bleh tahu engkau magang di pabrik ke atau di bes camp?

yhpamungkas said...

seminggu orientasi di base camp ma pabrik, selebihnya di afdeling... pernah ke GSIP juga??

Post a Comment